Puisi Untuk Negeri
Kau bilang kita satu karena Ibu Pertiwi
Tapi keangkuhan dan keadilan tetap selalu menjadi masalah terkini
Mengoyak-ngoyak opini demi opini
Kau bilang penjajahan sudah bukan masalah negeri
Tapi pembelot-pembelot negeri masih keji
Mengambil kesempatan untuk hidup aman sendiri
Tapi pembelot-pembelot negeri masih keji
Mengambil kesempatan untuk hidup aman sendiri
Kau bilang kemerdekaan sudah ditangan
Tapi bagi sebagian orang, makan dua kali sehari masih menjadi angan
Tapi bagi sebagian orang, makan dua kali sehari masih menjadi angan
Kemerdekaan Indonesia memasuki tahapan lebih tinggi
Melawan penjajah berkedok “Pembela demi Ibu Pertiwi”
Meriam tahap penjajahan lalu berubah menjadi “janji-janji” dari pembelot negeri dimasa kini
Melawan penjajah berkedok “Pembela demi Ibu Pertiwi”
Meriam tahap penjajahan lalu berubah menjadi “janji-janji” dari pembelot negeri dimasa kini
Untuk pahlawan-pahlawan negeri
Jangan lelah untuk mengusir penjajah dari negeri sendiri ini
Jangan takut karena kau tak sendiri
Jangan bersedih karena namamu terkadang digonjang-ganjingkan sebagai pembelot negeri
Tetaplah bejuang demi kemerdekaan ditahap ini
Untuk pembelot-pembelot negeri
Suara mu lantang menyebar janji demi janji untuk Ibu Pertiwi
Dan kami tak tahu apa yang kau simpan dalam hati
Tapi jangan kau sangka kami lupa jika kau sudah berkhianat pada negeri
Namamu akan ditulis dalam sejarah sebagai pembelot-pembelot negeri dan diingat sepanjang usia bumi ini.
Suara mu lantang menyebar janji demi janji untuk Ibu Pertiwi
Dan kami tak tahu apa yang kau simpan dalam hati
Tapi jangan kau sangka kami lupa jika kau sudah berkhianat pada negeri
Namamu akan ditulis dalam sejarah sebagai pembelot-pembelot negeri dan diingat sepanjang usia bumi ini.
Dedicated for: The one and only red and white, Indonesia.
Terima Kasih
Beri Tapjuk
BalasHapus